Rabu, 12 November 2014

Iman Kepada hari akhir



BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Salah satu diantara sendi-sendi arkanul iman (rukun iman) yang harus dipercayai oleh setiap mukmin adalah percaya akan adanya hari kiamat. Hari kiamat merupakan salah satu unsur terpenting setelah mempercayai Allah SWT.
Beriman kepada Hari Akhir adalah percaya atau meyakini dengan sepenuh hati bahwa Hari Akhir itu pasti akan terjadi atas kehendak Allah SWT. Hari Akhir yaitu hari berakhirnya (hancurnya) segala sesuatu yang ada di alam dunia ini. Tidak ada satupun makhluk yang mengetahui secara pasti kapan terjadinya. Hari Akhir itu, hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Iman kepada Hari Akhir merupakan rukun iman yang kelima, barangsiapa yang tidak mempercayai kedatangannya maka ia kafir. Tentang Hari Akhir yang pasti terjadi itu, Allah menegaskan dalam Al-Qur’an:
Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan sungguh Allah akan membangkitkan semua orang di dalam kubur. (QS. Al-Hajj : 7)
Hal ini dapat dijelaskan bahwa percaya kepada Allah SWT dapat menumbuhkan keyakinan pada sumber pertama, yang dari-Nya tercipta seluruh alam beserta isinya. Sedang percaya kepada hari kiamat dapat menumbuhkan dan menguatkan keyakinan, bagaimana akhir kesudahan seluruh materi yang ada di alam dunia ini.
Dengan mengetahui pangkal maupun ujung, awal maupun akhir serta tujuan yang maujud ini serta bagaiman kesudahannya kelak, maka kita dapat mengarahkan tujuan yang hendak dicapai serta dapat membuat peta kemana tujuan kita yang akan dituju.

B.  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian tentang iman hari akhir?
2.      Apa saja nama-nama hari kiamat?
3.      Bagaimana Tanda-Tanda menjelang terjadinya Kiamat?
4.      Bagaimana proses kehidupan akhir manusia?
5.         Hikmah apa yang dapat dipetik dalam mempelajari hari kiamat?
6.          
C.  TUJUAN
1.      Dapat menjelaskan pengertian tentang iman hari akhir.
2.      Dapat menjelaskan nama-nama hari kiamat.
3.      Dapat menjelaskan Tanda-Tanda menjelang terjadinya Kiamat.
4.      Mengetahui bagaimana proses akhir kehidupan manusia
5.      Dapat mengambil hikmah dari mempelajari hari kiamat.



BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian tentang Imam kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir adalah termasuk rukun iman dan akidah islam fundamental. Karena mempercayai hari kebangkitan di akhir zaman merupakan pilar akidah setelah mengesakan Allah s.w.t.
Yang dimaksud hari akhirat ialah adanya hidup sesudah mati. Oleh karena itu mati ialah pergantian sifat hidup dari fana kepada baqa atau dari dunia kepada akhirat. Artinya setelah nyawa meninggalkan badan, ia tidak mati lagi tetapi telah mulai menginjak alam lain yang lebih kekal yakni alam akhirat.
Tidak seorangpun manusia yang mengetahui kapan terjadinya kiamat dan seperti apa kejadiannya, kecuali Allah SWT. Tetapi Allah telah menggambarkan kejadian hari kiamat kubra dalam AL-Qr’an sebagai berikut:
1.       Ditiupnya sasangkala yang pertama oleh malaikat israfil. Semua makhluk Allah SWT mati kecuali yang dikehendakinya. Firman Allah dalam QS. Az Zumar : 68 yang artinya : “Dan ditiuplah sasangkal, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuapli siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sasangkala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”
2.    Langit menjadi terpecah-pecah, matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, lautan meluap dan menjadi panas, gunung-gunung seperti bulu-bulu yang dihambur-hamburkan, dan manusia seperti anai-anai yang beterbangan. Firman Allah SWT: yang artinya: “langit (pun) menjadi pecah belah pada hari itu karena Allah. Adalah janjinya itu pasti terlaksana.”(Muzamil : 18)
Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. Katanya : Rasulullah SAW bersabda : Bahwa pada hari kiamat Allah SWT melipat langit kemudian menggenggamnya dengan tangan kanan lalu nerfirman : Akulah Raja! Di manakah orang yang gagah perkasa? Dimanakah orang yang menyombongkan diri? Kemudian Allah SWT melipat dengan tangan kiri-Nya lalu berfirman : Akulah Raja! Di manakah orang yang gagah perkasa? Dimanakah orang yang menyombongkan diri?” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kiamat adalah titik nol untuk hari akhir karena berakhirnya alam nyata dan seluruh kehidupan dunia dengan segala bentuknya selesai. Kemudian dimulailah hari kiamat dengan segala huru-haranya yang mencakup langit dan bumi. Alam berubah, langit terbelah, bintang-bintang berjatuhan, bumi gempa, gunung-gunung beterbangan dan tidak kembali lagi ke tempatnya dan tidak kembali lagi ke bentuk semula.
Kiamat adalah momentum pengadilan yang adil, persidangan total dan waktu yang ditunggu-tunggu untuk pembalasan sempurna dan adil yang akan dihadapi setiap jiwa. Masing-masing akan dihisap amalnya sehingga semuanya berharap cemas dan takut terpeleset.[1]
Kiamat (Sa’ah) secara etimologi adalah bagian dari waktu malam atau siang. Bentuk jamaknya adalah Saa’aat. Dalam Al Mu’jam Al Wasith (1/466) disebutkan, “Sa’ah(jam) adalah satu bagian (jam) dari 24 bagian (jam) malam siang. Dan ada alat yang dengannya kita bisa mengetahui waktu dengan hitungan jam, menit dan detik.”
Sedangkan secara terminology, sa’ah adalah waktu terjadinya hari kiamat. Dinamakn demikian karena cepatnya perhitungan amal pada hari tersebut atau karena orang-orang kaget pada hari tesebut dalam satu jam dan semua makhluk binasa hanya dalam satu jeritan.[2]
Kiamat mempunyai arti bangkit (hidup kembali setelah mati)
القيا مة = البعث . ا لأ نبعا ث من المو ت
Menurut istilah khusus didalam Al Qur’an atau Hadist, Al Qiyamah atau As-Sa’ah kadang-kadang berarti berakhirnya sesuatau karena binasanya atau rusaknya.
إذَا ماَ تَ أَحَدُكُمْ فَقَدْقَامَتْ قِيَا مَتُهُ (رواه الديلامى)
Artinya:
“Bilamana salah seorang dari pada kamu mati, maka sungguh kiamatnya telah tiba.” (H.R. Dailami)
Melihat hadis diatas, menunjukkan bahwa hancurnya sesuatu atau matinya seseorang berarti kiamat telah menimpanya. Dalam Al-Qur’an lafadz Al-Qiyamah itu merupakan sebuah kata yang melukiskan peristiwa-peristiwa penting yang maha dasyat yang tak terbayangkan kedasyatannya.
Pengertian Iman menurut bahasa adalah percaya/meyakini. Sedangkan Hari Akhir adalah keadaan dimana seluruh alam semesta akan hancur. Jadi beriman kepada hari akhir adalah meyakini dan mempercayai bahwa keadaan seluruh alam semesta yang akan hancur ini pasti akan tiba sesuai dengan keterangan-keterangan Allah didalam Al-Qur’an.
Iman kepada hari akhir dan tanda-tandanya itu termasuk percaya pada alam ghaib yang tidak dapat dijangkau oleh rasio dan tidak ada jalan lain untuk mengetahuinya kecuali melalui wahyu. Mengingat pentingnya keimanan kepada hari akhir ini. Seperti dalam firman-Nya:
(QS. Ath-Talaq: 2)
فإذا بلغن أجلهن فأمسكوهن بمعروف أو فارقوهن بمعروف وأشهدوا ذوي عدل منكم وأقيموا الشهادة لله ذلكم يوعظ به من كان يؤمن بالله واليوم الآخر ومن يتق الله يجعل له مخرجا
“Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.”
Didalam Al-Qur’an maupun hadist, beriman kepada hari akhir sering digandengkan dengan beriman kepada Allah. Orang yang tidak beriman kepada hari akhir tidak mungkin beriman kepada Allah, orang yang tidak beriman kepada hari akhir tidak akan beramal, orang beramal karena ada harapan kemuliaan di hari akhir dan adanya ketakutan terhadap azab di hari akhir.
Sesungguhnya percaya kepada Allah, hari akhir, pahala serta siksaan memberi arah yang nyata terhadap perilaku manusia untuk berbuat kebaikan.terlihat perbedaan antara perilaku orang beriman dengan yang tidak beriman kepada Allah, hari akhir, pahala serta siksaan. Bagi orang yang percaya akan hari pembalasan maka dia akan berbuat dengan melihat kepada timbangan langit, bukan timbangan bumi. Dan dia akan melihat hisab akhirat bukan hisab dunia.[3] Orang yang beriman akan mempunyai perilaku yang baik seperti istiqomah, beriman, tabah menghadapi kesulitan, sabar atas bencana demi mencari pahala dan dia mengerti bahwa yang ada disisi Allah itu lebih baik dan lebih kekal.
Adapun orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, hisab dan balasan, maka dia mencoba merealisasikan tugas-tugasnya dalam kehidupan dunia dengan senang dan rakus dan mengumpulkan harta benda dengan berbagai cara. Dia menjadikan dunia sebagai tujuan utama dan mengukur segala sesuatu dengannya tanpa belas kasihan.
(QS. Al- Qiyamah: 5-6)
بل يريد الإنسان ليفجر أمامه ۝ يسأل أيان يوم القيامة۝
Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus. Ia bertanya: "Bilakah hari kiamat itu?"
Inilah pemikiran orang bodoh dan sempit yang mengakibatkan pertumpahan darah dan membanggakan harta serta melakukan tindakan segala cara karena mereka tidak beriman kepada hari kebangkitan dan hari pembalasan. Sebagaimana Allah tegaskan keadaan mereka dalam firman-Nya:
(QS. Al-An’am :29)
وقالوا إن هي إلا حياتنا الدنيا وما نحن بمبعوثين
Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan".
Orang musyrik tentu tidak menginginkan hari kebangkitan setelah mati, dia ingin hidup selamanya. Mereka rakus dalam menikmati kehidupan dunia. Mereka bila melihat kehidupan dunia, mereka berani berkorban demi untuk memperoleh kesenangan berlipat ganda tanpa memikirkan datangnya kematian. Mereka tidak peduli dengan kehadiran yang akan datang dalam kehidupan ini.
Kiamat merupakan hal ghaib yang hanya diketahui Allah dan tidak ada satupun hamba yang mengetahuinya. Karena itulah Allah sering menyinggung tentang hari kiamat dalam banyak ayat dan menjelaskan bahwa waktunya pasti akan tiba
Dalil dan Hadist Yang Menjelaskan Adanya Hari Kiamat
Beberapa dalil yang menjelaskan bahwa hari akhir itu benar-benar adanya:
·      QS. Adz-dzariyyat(51): 5-6
إنما توعدون لصادق ۝وإن الدين لواقع۝
sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar, dan sesungguhnya (hari) pembalasan pasti terjadi.
·      QS.  Mukmin(40): 59
إن الساعة لآتية لا ريب فيها ولكن أكثر الناس لا يؤمنون
Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.
·      QS. Al-Qaariah(101): 2-5
ما القارعة۝ وما أدراك ما القارعة۝ يوم يكون الناس كالفراش المبثوث۝ وتكون الجبال كالعهن المنفوش
Apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
·      QS. Al Hajj(22):1
يا أيها الناس اتقوا ربكم إن زلزلة الساعة شيء عظيم
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).
·            Al-ghasiyah(88) :1-5
هل أتاك حديث الغاشية۝ وجوه يومئذ خاشعة۝ عاملة ناصبة۝ تصلى نارا حامية۝ تسقى من عين آنية
Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan? Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.

Beberapa hadist yang menjelaskan adanya hari kiamat, yaitu:
·      Mendekati kiamat akan terjadi fitnah-fitnah seolah-olah kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Seorang yang pagi harinya beriman maka pada sore harinya menjadi kafir, dan orang yang pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan (imbalan) harta benda dunia. (HR. Abu Daud)
·      Belum terjadi kiamat sehingga umatku menyembah berhala-berhala selain Allah. (HR. Abu Daud)
·      Belum akan datang kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya dan ayahnya. (HR. Bukhori)
·      Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut: “Allah, Allah.” (HR. Muslim)

2.    Nama-nama Hari Akhir
Allah memberikan nama hari kiamat yang meluluhlantahkan alam ini dengan sebutan yang sangat banyak. Terdapat sekian banyak ulama yang menuturkan nama-nama tersebut. Diantaranya al-Ghazali dan al-Qurthubi. Sebagaimana ditutrurkan oleh ibnu Hajar al-‘Asqalani, kedua ulama ini telah mengungkapkan nama-nama hari kiamat dengan jumlah mencapai lima puluh nama.[4]
Dalam makalah ini saya hanya akan memaparkan nama-nama kiamat yang populer beserta dalil-dalilnya dalam Al-Qur’an.
1.             Yaum al-Qiyamah (Hari Kiamat)
Nama Yaum al-Qiyamah terdapat dalam tujuh puluh ayat yang ada dalam al-Qur’an. Diantaranya adalah dalam firman Allah berikut ini:
 ونحشرهم يوم القيامة على وجوههم عميا وبكما وصما
Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak, ..… (QS. Al-Isra’97)
Secara bahasa, kata al-qiyamah berasal dari kata qayama-yaqumu. Hari kiamat diberi nama yaum al-qiyamah karena pada waktu itu terjadi beberapa peristiwa yang sangat besarsalah satunya adalah peristiwa bangkitnya manusia untuk menghadap Allah, Tuhan Semesta alam.

2.             Yaum al-Akhir (Hari Akhir)
إنما يعمر مساجد الله من آمن بالله واليوم الآخر
Sesungguhnya yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian… (QS. At-Taubah: 18)
Kerap kali yaum al akhir disebut juga dengan al akhirat(akhirah) atau dar al-akhirah (negri akhirat). Sesuai dengan beberapa firman Allah:
 وإن الدار الآخرة لهي الحيوان لو كانوا يعلمون
Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Al-‘Ankabut: 64)
 Hari kiamat diberi nama yaum al akhir karena tidak aka nada hari lagi setelah hari itu –hari yang akhirt.

3.             Al-Sa’ah (Waktu)
إن الساعة ءاتية أكاد أخفيها لتجزى كل نفس بما تسعى
Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (QS. Thaha: 15)
Ada yang berpendapat bahwa hari kiamat dinamakan dengan al sa’ah karena hari itu dating secara tiba-tiba dan dalam waktu tertentu.[5]

4.             Yaum al-Ba’ts (Hari Kebangkitan)
يا أيها الناس إن كنتم في ريب من البعث فإنا خلقناكم من تراب
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah (QS. Al Hajj: 5).
Ibnu Manzhur berkata: “Bahwa yang dimaksud dengan al-Ba’ts adalah penghidupan kembali oleh Allah terhadap orang-orang yang mati. Membangkitkan orang-orang yang mati berarti menghidupkan mereka kembali untuk hari kebangkitan.”

5.             Yaum al-Khuruj (Hari keluar dari kubur)
يوم يسمعون الصيحة بالحق ذلك يوم الخروج
(Yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya, itulah hari keluar (dari kubur). (QS. Qaaf: 42)
Nama yaum al khuruj dipakai untuk hari kiamat karena pada hari itu seluruh hamba keluar dari kuburnya masing-masing ketika sangkakala ditiup.

6.             Al- Qari’ah (Hari yang merisaukan hati)
القارعة۝ما القارعة۝وما أدراك ما القارعة
Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? (QS. Al Qari’ah : 1-3)
Al-Qurthubi berkata: “Hari kiamat disebut al qari’ah karena huru haranya dapat meresahkan hati hamba.”

7.             Yaum al-Fashl (Hari keputusan)
هذا يوم الفصل الذي كنتم به تكذبون
Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya. (QS. Ash Shaffat: 21)
Nama yaum al fashl ini digunakan untuk hari kiamat karena pada hari itu Allah memutuskan dihadapan para hambaNya terhadap perkara-perkara yang selalu mereka perselisihkan.

8.             Yaumu al-Din (Hari Pembalasan)
dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? (Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.    (QS. Al Infithar: 14-19)
Yaum al din dipakai untuk hari kiamat karena pada hari itu Allah membalas dan menghisab semua perbuatan yang dilakukan oleh seluruh hambaNya.

9.             Al Sakhkhah (Suara yang memekakkan)
فإذا جاءت الصاخة
Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), (QS. ‘Abasa: 33 )
Hari kiamat dinamakan Al Shakhkhah karena dapat memekakkan telinga. Dengan kata lain, kedengarannya sangat dahsyat sehingga nyaris menyebabkan telinga menjadi tuli.[6]

10.         Al-Thammah al kubra (Malapetaka yang Sangat Besar)
فإذا جاءت الطامة الكبرى
Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang. (QS. Al Nazi’at: 34)

11.         Yaum al-Hasrah (Hari penyesalan)
sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!", (QS. Al- An’am : 31)
Nama ini digunakan karena begitu hebatnya kesedihan dan penyesalan yang dialami oleh seluruh hamba pada hari itu.

12.         Al Ghasyiyah (Terselubung oleh siksa)
هل أتاك حديث الغاشية
Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan? (Al- Ghasiyah : 1)
Hari kiamat disebut juga Al-Ghasiyah karena ketakutan dan kesedihannya menyelubungi seluruh manusia.

13.         Yaum al Khulud (Hari yang Abadi)
ادخلوها بسلام ذلك يوم الخلود
masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. (QS. Qaaf: 34)
Hari kiamat disebut yaum al khulud karena semua manusia akan berjalan menuju negeri yang abadi. Orang-orang kafir akan abadi di neraka sedangkan orang-orang mukmin akan abadi di surga.

14.         Yaum al Hisab(Hari Perhitungan)
Firman Allah mengenai yaum al hisab terdapat dalam QS. Shad:26 dan QS. Ghafir:27.
Hari kiamat diberi nama yaum al hisab karena pada hari itu Allah akan menghisab para hambaNya.

15.         Al Waqi’a
Ibnu Katsir berpendapat: “Nama in dipakai karena ada dan terjadinya kiamat adalah pasti.”[7] Makna asal dari kata waqa’a adalah ada dan terjadi.

16.         Yaum al-Wa’id (Hari terlaksananya Ancaman)
Disebut dengan yaum al-Wa’id karena pada hari itu allah mengancam seluruh makhlukNya. Ancaman adalah pemberitahuan mengenai hukuman terhadap orang-orang yang berdosa.
Allah swt berfirman dalam QS. Qaaf :20
ونفخ في الصور ذلك يوم الوعيد
Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman.

17.         Yaum Al Azifah (Hari yang dekat)
وأنذرهم يوم الآزفة إذ القلوب لدى الحناجر كاظمين
Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat, yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan, (Al Mu’min :18)

18.         Yaum al-Jam’I (Hari Berkumpul)
19.         Al Haqqah (Pasti terjadi)
الحاقة۝ما الحاقة
Hari kiamat, apakah hari kiamat itu?(QS. Al Haqqah: 1-2)

20.         Yaum al-Talaq (Hari pertemuan)
رفيع الدرجات ذو العرش يلقي الروح من أمره على من يشاء من عباده لينذر يوم التلاق
(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai Arasy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat), (QS. Al Mukmin: 15)

21.         Yaum al- Tanad (Hari Saling Memanggil)
ويا قوم إني أخاف عليكم يوم التناد
Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggil-memanggil, (QS. Al Mu’min:32)
 Hari kiamat diberi nama yaum al-tanad kareba pada hari itu banyak terjadi panggilan.

22.         Yaum al-Taghabun (Hari pengungkapan kesalahan)
يوم يجمعكم ليوم الجمع ذلك يوم التغابن
(Ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan (untuk dihisab), itulah hari (waktu itu) ditampakkan kesalahan-kesalahan (QS. Al taghabun: 9)
Disebut yaum al-taghabun karena pada hari itu para penduduk surge mengungkapkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh penduduk neraka.

3.    Tanda-tanda Hari Kiamat
Kiamat merupakan salah satu hal ghaib yang hanya diketahui Allah tanpa diberitahukan kepada seorangpun dari makhlukNya. Meski demikian Allah telah memberikan kepada kita tanda-tandanya yang menunjukkan bahwa waktunya telah dekat. Tanda-tanda tersebut telah dijelaskan dalam Al-Qur’an maupun hadist-hadist Nabi.
Tanda berasal dari kata asy-Syarth, jamaknya asyrath.[8] Menurut bahasa, Kiamat (Al-Sa’ah) yaitu bagian siang dan malam, jamaknya saa’aat dan saa’ . Sehari semalam ada 24 jam. Dan “as-sa’ah” menurut istilah syara’ adalah waktu terjadinya kiamat. Diakatakan kiamat karena cepatnya hisab pada hari itu atau karena manusia terkejut seketika dan semua makhluk mati dengan satu tiupan.[9]Jadi asyrath as-sa’ah, adalah tanda-tanda kiamat yang mendahului kedatangannya dan menunjukkan telah dekatnya.
A.             Kiamat mempunyai tiga arti
1)             Kiamat kecil (sugra), yaitu matinya manusia. Barangsiapa mati maka telah datang kiamatnya, karena dia telah masuk dalam alam akhirat.
2)             Kiamat sedang/pertengahan (Wustha). Yaitu matinya orang pada suatu generasi. Ini dikuatkan dengan hadist Aisyiyah r.a., ia berkata, “Orang-orang Arab ketika mereka datang kepada Rosulullah SAW mereka bertanya kepada beliau tentang kiamat ‘Kapan akan terjadi kiamat? Kemudian Rosulullah melihat yang paling muda diantara mereka dan bersabda, Jika orang ini hidup tidak sampai lanjut usianya, maka kiamat kalian telah datang.”[10] Artinya ialah kematian mereka. Dan yang dimaksud dengannya ialah sa’at (kiamat/kematian) orang-orang yang beliau ajak bicara pada waktu itu.[11]
3)             Kiamat besar (Kubra), yaitu tentang hari kiamat yang pada sat itui manusia dibangkitan dari alam kuburnya untuk dihisab. Dan jiika ada kata as-sa’ah didalam al-Qur’an maksudnya adalah kiamat besar. Allah berfirman:
(QS. Al-Ahzab: 63)
يسألك الناس عن الساعة قل إنما علمها عند الله وما يدريك لعل الساعة تكون قريبا
Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.

B.             Pembagian Tanda-tanda Kiamat
Tanda-tanda kiamat terbagi menjadi 2 bagian:
1.      Tanda-tanda kiamat kecil (sughra)
Tanda-tanda ini terjadi mendahului hari kiamat dalam masa yang cukup panjang, dan merupakan berbagai kejadian yang biasa (secara umum telah) terjadi. Seperti dicabutnya ilmu, merajalelanya kebodohan, minuman keras diminum secara terang-terangan dan sebagainya. Para ulama membagi kiamat berdasarkan kemunculannya menjadi 3 bagian yaitu (1) ia telah muncul dan telah pula berlalu,(2) ia telah muncul dan senantiasa berkembang secara terus menerus, (3) ia belum muncul sampai sekarang.
Sesungguhnya hanya Allah yang Mengetahui kapan kiamat itu akan tiba. Manusia hanya mengetahuyai tanda-tanda kiamat tersebut. Adapun tanda-tanda kecil hari kiamat yang utama adalah sebagi berikut:
1.        Budak wanita melahirkan tuannya.[12] Hal ini merupakan kiasan dari budak wanita yang akan melahirkan anak laki-laki yang akan menjadi tuan untuk dari ibunya. Karena anak tersebut dari tuan wanita sang budak. Hal ini juga merupakan kiasan dari banyaknya kedurhakaan anak terhadap ibunya, sehingga si anak memperlakukan ibunya seolah-olah ia adalah tuan dari ibunya.
2.        Para penggembala kambing yang miskin, telanjang kaki dan tidak berpakaian (para rakyat jelata) akan tinggal berdiam di gedung-gedung tinggi (seperti yang terjadi di semenanjung Arabia).[13]
3.        Penyerahan urusan bukan pada ahlinya. Rosulullah SAW telah bersabda “apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah masa kehancurannya.”
4.    Banyaknya pembunuhan yang terjadi dimana-mana.
5.    Meminum khamr dan penamaan perbuatan tersebut bukan dengan namanya. Rosulullah SAW bersabda “Sebagian orang dari umatku akan meminum khamar dan mereka akan menamakan perbuatan itu bukan dengan namanya.”
6.        Banyaknya perbuatan zina dan perbuatan-perbuatan kotor.
7.        Kaum laki-laki akan memakai sutera.
8.        Penghalalan lagu-lagu dan alat-alat music. Rosulullah SAW bersabda “Sungguh akan ada dari umatku beberapa kelompok manusia yang akan menghalalkan zina, sutera, khamar, dan music-music.”[14]
9.        Tersebarnya pemutusan silaturrahim.
10.    Timbulnya mati mendadak.
11.    Lenyapnya orang-orang shaleh.
12.    Mengucapka salam hanya kepada yang dikenalnya saja.
13.    Menjadikan masjid sebagai jalan-jalan. Maksudnya ialah seorang muslim yang melewati masjid akan tetapi tanpa melakukan sholat padanya.
14.    Pendeknya waktu. Yang dimaksud adalah berkurangnya berkah dalam waktu.
15.    Banyaknya gempa bumi.
16.    Munculnya wanita-wanita yang tidak berpakaian.[15]
17.    Orang-orang berangan untuk cepat mati karena terjadi huru-hara (kekacauan) yang terjadi.
18.    Binatang buas dan benda-benda mati berkata kepada manusia.
19.    Penghalalan Al –Baitu Haram dan Penghancuran Ka’bah.
يٌخر ب الكعبة ذ و السو يقتين من الحبشة
“Ka’bah akan dihancurkan oleh Dzua-suwaiqataini dari Habsyah.”
(Musnad ahmad 18:103, hadis nomor 9394 dengan syarah dan ta’tiq Ahmad syakir, dan disempurnakan oleh DR. Al-Husaini Abdul Majid Hasyim; Shahih Bukhari, Kitab Al-Hajj, Bab Hadmil Ka’bah 3:460, Shahih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyroth as-Sa’ah 75:35).
20.    Negeri Arab kembali menjadi padang rumput dan sungai-sungai.[16]
21.          Rosulullah SAW bersabda: “Aku menghitung ada enam perkara yang akan terjadi menjelang (memasuki gerbang) hari kiamat, yaitu: Kematianku, Penaklukan Baitul Maqdis, Kematian massal; akibat wabah penyakit qu’as (penyakit yang mematikan kambing dengan cepat). Kemudian melimpahnya uang, sehingga apabila seorang diberi gaji seratus dinar maka ia tidak puas, munculnya fitnah (godaan dan kemaksiatan) yang memasuki rumah orang arab, adanya genjatan senjata(perdamaian) anatara umat Islam dengan Bani Ashfar(orang-orang kulit putih). Kemudian mereka akan menghianatimu, dimana mereka akan menyerangmu dibawah 80 bendera, dan dibawah tiap-tiap bendera itu terdapat dua belas ribu orang tentara.[17]

2.      Tanda-tannda kiamat besar (Kubra)
1.        Munculnya Al Mahdi
Imam Mahdi adalah seorang laki laki muda dari kaum muslimin yang berasal dari umat Nabi SAW. Namanya adalah Muhammad Ibn Abdullah. Al Mahdi merupakan salah seorang dari khalifah dan pemimpin yang mendapat petunjuk.
Ciri-ciri Imam Mahdi sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi Muhammad bahwasanya Al Mahdi adalah seorang laki-laki yang berhidung panjang, mancung, (merupakan sebuah tampang yang elok), berkening luas. Diantara tanda-tandanya adalah dia akan muncul pada zaman yang penuh dengan kedzaliman dan ketidakadilan. Lalu dia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan keseimbangan sesuai perintah Allah. Melalui dia, Allah akan menebarkan panji-panji kebaikan kepada umat Islam. Hujan akan turun dari langit dengan deras tanpa menyimpan sedikitpun air hujannya, bumi akan mengeluarkan makanannya tanpa menyimpan sedikitpun dari tanaman-tanamannya, binatang ternak akan berkembang biak disebabkan bnbanyaknya rezki dan harta benda akan melimpah lalu dia akan membagi-bagikannya kepada manusia secara sama rata. [18]
Waktu dan tempat munculnya al Mahdi menurut al Hafidzh Ibnu Katsir berkata dalam al fitan wa al malahim, “Dia akan muncul pada akhir zaman dan tempat munculnya di negeri timur, bukan dari Sardab Samara’ sebagaimana yang diklaim oleh orang-orang tidak mengerti dari kalangan Rafidhah bahwa dia telah ada sekarang dan mereka sedang menunggunyakeluar di akhir zaman. Karena apa yang di klaim mereka ini merupakan rekayasa dan sikap mengada-ada serta bisikan dari syetan ….. ”
Dia juga berkata dalam sumber yang sama, “Menurutku, dia akan muncul sebelum turunnya Isa bin Maryam sebagaimana yaaaang dijelaskan dalam hadits-hadits. ”[19]
Berdasarkan riwayat-riwayat secara global, kita mendapat penjelasan secara Manthuq maupun Mafhum bahwa al Mahdi adalah seorang laki-laki shalih yang keluar dari arah timur dan berlindung di Makkah karena melarikan diri dari Madinah. Dia akan dibaiat diantara rukun dan maqam disamping kakbah. Lalu datasemen militer akan dikirim akan membunuhnya. Kemudian rombongan militer tersebut ditenggelamkan lalu Allah memberi pertolongan kepadanya dan memberi kekuatan. Pada masa pemerintahannya kemakmuran dan kesejahteraan merata. Dia akan mbertemu Nabi Isa a.s lalu dia menjadi Imam umat Islam dan Nabi Isa shalat dibelakangnya. Nabi Isa a.s akan berangkat bersamanya dan membantunya membunuh Dajjal. Dia akan hidup selamam tujuh tahun atau Sembilan tahun. 

2.        Munculnya Al Masih Ad-Dajjal
Panggilan Al Masih digunakan untuk dua orang:
1.      Dajjal.
2.      ‘Isa Ibn Maryam.
Al Masih dalam bahasa arab berarti ‘yang menghapus’, ‘yang terhapus’ dan ‘yang mengembara’. Nabi Isa dinamakan Al Masih adalah karena ia mengahpus penyakit-penyakit manusia melalui tangannya dengan izin Allah.
Dajjal disebut dengan Al Masih, karena mata kanannya terhapus(tak bercahaya) dan alis mata kanannya juga terhapus, atau karena ia akan mengembara keseluruh penjuru dunia. Adapun kata dajjal berasal dari kata dajlun, yang secara bahasa adalah bermakna ‘penutup’. Hal itu karena menutup kebenaran dengan kebatilan.
Al Masihuddajjal bukanlah dajjal yang pertama, akan tetapi ia adalah dajjal yang paling akhir, sesuai dengan sabda Rosulullah SAW:
Sesungguhnya menjelang terjadinya kiamat terdapat 30 dajjal-dajjal pendusta.”[20]
Munculnya Al Masihuddajjal merupakan salah satu fitnah terbesar dan paling berbahaya karena Dajjal adalah sumber kekufuran dan kesesatan serta sarang fitnah. Karena itu para Nabi memperingatkan kaumnya akan fitnah Dajjal.
Ciri-ciri pribadinya yang terkutuk ialah salah satu matanya, yaitu mata kanannya buta dengan mata yang menonjol keluar dan tidak samar seperti dahak didinding yang berkapur. Diantara kedua matanya tertulis kata “Kafir”. Tanda ini hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang beriman saja yang matanya tidak buta.
Diantara sifat-sifat Dajjal lainnya adalah dia pendek, antara kedua betisnya jauh karena kedua betisnya bengkok, matanya buta, rambutnya lebat, sangat putih dan tubuhnya sangat besar. Sifat dajjal yang lainnya ialah dia mandul tidak mempunyai anak, dan dia tidak bisa memasuki Kota Madinah Al Munawarah dan Makkah Mukarramah.
Kemampuan-kemampuan yang dimiliki Dajjal yang diberikan Allah kepadanya sebagai ujian dan cobaan bagi hamba-hambaNya agar mereka dapat membuktikan kebenaran dan menghancurkan kebathilan:[21]
1)        Keindahan Dunia dan Kesuburan Tanahnya Muncul Bersamanya dan Benda-Benda mati tertunuduk dengan Perintahnya
2)        Dajjal akan Datang Bersama Sesuatu Seperti Surga dan Neraka yang diikuti Dua sungai
3)        Bergerak Cepat di Muka Bumi dan Negeri-Negeri yang Tidak Bisa dimasukinya
4)        Syetan-syetan Menuruti Perintahnya
5)        Membunuh Pemuda Beriman Lalu Membunuhnya Lagi
Sunnah Nabawiyah menjelaskan kepada kita bahwa tempat keluarnya dajjal dari arah timur yaitu dari kawasan Khurasan. Adapun tentang lama menetapnya Dajjal di bumi disebutkan dalam hadist riwayat An-Nawwas bin Sam’an yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu jawaban Nabi terhadap para sahabat yang bertanya kepadanya.
“… Kami bertanya, “Wahai Rosulullah, berapa lama Dajjal berada di bumi? Jawab Nabi, 40 hari: satu hari seperti satu tahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari seperti satu Jum’at dan hari-hari selanjutnya seperti hari-hari biasa uang kalian jalani” Kami bertanya lagi, “Wahai Rosulullah, bagaimana yang satu hari seperti satu tahun, apakah cukup bagi kita menunaikan shalat satu hari?” Jawab Nabi, “Tidak, ukurlah dengan memperkirakannya . . . .”[22]

3.        Turunnya Nabi Isa a.s bin Maryam
Tanda kiamat besar lainnya adalah turunnya Nabi Isa bin Maryyam dari langit. Turunnya beliau dari langit telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi serta Ijma’ umat beliau. Seperti dalam Qs. An-nisa’ : 159
وإن من أهل الكتاب إلا ليؤمنن به قبل موته ويوم القيامة يكون عليهم شهيدا
Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.
Ahli kitab akan beriman dengan Nabi Isa sebelum kematiannya setelah beliau turun dari langit, hingga yang ada adalah satu agama (Islam). Hal ini telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas dalam tafsir ayat ini dengan sanad yang shahih sebagaimana yang disebutkan Ibnu Katsir, Ibnu Jarir ath-Thabari, dan Imam-imam tafsir lainnya.
Adapun dalil dari Sunnah Nabi adalah : disebutkan dalam ash-Shahihah dan kitab-kitab lainnya dari Abu Hurairah, dia berkata: Rosulullah SAW bersabda:
Demi Dzat yang jiwaku berada di TanganNya, telah dekat masanya Ibnu Maryam turun ketengah-tengah kalian untuk menjadi hakim (dan penguasa) yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi dan membebaskan jizyah[23]. Pada masanya harta benda akan melimpah hingga tidak ada seorangpun yang mau menerimanya (sebagai zakat).”
·           Sebab beliau dinamakan al masih
Al Masih dalam bahasa arab berarti ‘yang menghapus’, ‘yang terhapus’ dan ‘yang mengembara’. Nabi Isa dinamakan Al Masih adalah karena Nabi zakariya mengusapnya. Ada pula yang mengatakan pula sebabnya karena beliau mengusap tanah, yakni menjelajahinya. Ada yang mengatakan karena beliau mengusap orang lumpuh, dan mengahpus penyakit-penyakit manusia melalui tangannya dengan izin Allah sehingga orang tersebut sembuh.
Sungguh sangat jauh berbeda antara Al Masih kesesatan (Dajjal) dengan Al Masih petunjuk (Nabi Isa). Penamaan ini disebutkan dalam Al Qur’anul Karim dan Sunnah Nabi. Diantaranya: (QS. An-Nisaa’ : 171)
إنما المسيح عيسى ابن مريم رسول الله وكلمته ألقاها إلى مريم
Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam…
Adapun tentang ciri-cirinya Nabi Isa menurut beberapa riwayat adalah bertubuh sedang, tidak tinggidan tidak pendek, berkulit merah dan berbulu, dadanya bidang, rambutnya lurus seperti orang yang keluar dari pemandian dan rambutnya itu sampai dibawah ujung telinga (bagian bawah) yang disisir rapid an memenuhi kedua pundaknya.
Imam Bukhori meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata : Rosulullah SAW bersabda:
“Saya melihat Isa , Musa dan Ibrahim (pada malam Isra’). Isa berkulit merah dan berbulu, serta bidang dadanya”. (Shahih Bukhari 6: 477).
·           Sifat turunnya Isa a.s
Setelah Dajjal muncul dan melakukan perusakan di bumi, Allah mengutus Isa a.s untuk turun kebumi dan turunnya adalah di menara putih di timur Damsyiq, Siria. Beliau mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran, dan beliau taruh kedua telapak tangan beliau disayap dua Malaikat. Bila beliau menundukkan kepala, menurunlah rambutnya, dan bila diangkat kelihatan landai seperti mutiara. Dan tidak ada orang kafir yang mencium nafasnya kecuali akan mati, dan nafasnya itu sejauh pandangan matanya.[24]
Beliau akan turun pada kelompok yang diberi pertolongan oleh Allah yang berperang menegakkan kebenaran dan bersatu padu menghadapi Dajjal. Nabi Isa turun pada waktu sedang diiqamati shalat, lantas beliau shalat dibelakang kelompok pemimpin itu.
·           Hikmah diturunkannya Isa, Bukan Nabi Yang Lain
Sebagian ulama mencari hikmah diturunkannya Isa a.s pada akhir zaman, bukan Nabi yang lain. Menurut mereka terdapat beberapa hikmah, yaitu:
1.             Untuk menolak anggapan orang-orang yahudi bahwa mereka telah membunuh Isa a.s.. lalu allah menjelaskan kebohongan mereka beserta pemimpin mereka Dajjal. (Fathul-Bari 6: 493)
2.             Sesungguhnya turunnya Isa a.s. dari langit karena ajalnya sudah dekat agar dia dikubur di bumi, sebab tidak ada perkenan bagi makhluk yang diciptakan dari tanah untuk mati diluar bumi. Dan turunnya ini nanti bersesuaian dengan turunnya dajjal, lalu beliau membunuhnya.
3.             Beliau akan turun untuk mendustakan kaum nashara, maka tampaklah kepalsuan dan kebatilan mereka. Lalu ia hancurkan salib, ia bunuh babi dan ia bebaskan pajak.
·           Tersebarnya keamanan dan barakah pada Zaman Isa a.s.
Zaman Isa a.s. (setelah turun kembali ke bumi) ini merupakan zaman yang penuh keamanan, kesejahteraan dan kemakmuran serta kelapangan. Allah menurunkan hujan yang lebat, bumi menumbuhkan banyak tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan serta banyak barakahnya, harta melimpah ruah, dendan, dengki dan kebencian hilang sirna.
·           Masa tinggalnya Isa setelah turun ke bumi dan kewafatannya.
Masa tinggal Isa di bumi setelah turun dari langit menurut riwayat adalah selama tujuh tahun, dan menurut sebagian riwayat yang lain lagi selama empat puluh tahun.[25]
Dalam Riwayat Imam Ahmad dan Abu Daud disebutkan:
“Kemudian ia tinggal di bumi selam empat puluh tahun, kemudian Allah mewafatkannya dan dia dishalati oleh orang-orang Muslim.” (Musnad Ahmad 2: 406 dengan catatan pinggir/hamisy Muntakhabul kanzi. Ibnu Hajar berkata, “Shahi”. Fathul-bari 6: 493; Aunul Ma’bud Syarah sunan Abi Daud, Kitabul Malahin, bab Khurujid Dajjal 1: 456).

4.        Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
Tanda kiamat besar selanjutnya adalah keluarnya Ya’juj dan Ma’juj. Adapun dalil Al- Qur’an ialah dalam surat al Anbiyaa’ : 96
حتى إذا فتحت يأجوج ومأجوج وهم من كل حدب ينسلو
Hingga apabila dibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
Sifat-sifat mereka adalah mereka bermuka lebar, bermata sipit, berambut blonde, wajah mereka seperti perisai tebal karena bulat dan banyak dagingnya. Ciri-ciri mereka yang lain adalah berjumlah sangat besar.
Nabi mengabarkan kepada kita bahwa Ya’juj dan Ma’juj akan keluar setelah turunnya Nabi Isa dari langit dan setelah dia membunuh Dajjal. Ada sebuah hadis Nabi yang menjelaskan bahwa pada zaman beliau dinding penghalang Ya’juj dan Ma’juj telah terbuka sidkit dan mereka akan terus berusaha membukanya, tapi Allah menghalangi usaha mereka yang hendak membukanya sampai dating waktu yang ditetapkanNya.

5.         Keluarnya kabut
Diantara tanda kiamat besar lainnya adalah keluarnya asap sebelum terjadinya hari kiamat yang memenuhi seluruh bumi hingga ia menjadi seperti rumah yang dinyalakanh apu didalamnya. Lalu asap tersebut akan menyerang kaum muslimin seperti pilek dan masuk kelubang orangf-orang kafir dan orang-orang munafik hingga mereka menggembung dan asap keluar dari telinga mereka.
Keluarnya asap sebagai pertanda kiamat besar telah ditetapkan dalam Al- Qur’an dan Sunnah Nabi serta Ijma’ umat.

6.        Terbitnya matahari dari barat
Sunatullah yang berlaku di alam ini adalah bahwa matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat. Kemudian Allah berkehendak sesuai hikmahNya menjadikan matahari terbit dari barat, sebagai salah satu tanda-tanda dekatnya kiamat.
Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula)." (QS. Al-An’aam : 158)
Nabi menafsirkan dan menerangkan ayat ini dengan terbitnya matahari di barat. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rosulullah SAW bersabda, “Kiamat tak akan terjadi sampai matahari terbit dari barat. Ketika manusia melihatnya, mereka semua akan beriman. Pada saat itu terjadi, tidaklah barmanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu.”
Berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an dan hadist-hadist[26] dapat disimpulkan bahwa apabila matahari telah terbit dari barat

7. Hewan Melata Bermunculan dari Dalam Tanah yang Dapat Berbicara dengan Manusia
Keluarnya binatang melata dari tanah tidak seperti binatang melata pada umumya karena ia dapat berbicara dengan manusia dan dapat membedakan antara orang beriman dengan orang kafir unutk lebih menyempurnakan tujuan ditutupnya pintu taubat.

وإذا وقع القول عليهم أخرجنا لهم دابة من الأرض تكلمهم أن الناس كانوا بآياتنا لا يوقنون
Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (Qs. An-Naml: 82)

4.        Proses Kehidupan di Akhir Manusia
Peristiwa-peristiwa yang akan dialami oleh manusia di hari akhir adalah sebagai berikut.
1.      Alam Barzakh (Yaumul Barzakh)
Barzakh, saecara bahasa berarti dinding atau pembatas. Adapun menurut istilah baszakh adalah alam atau tempat bersemayam roh manusia yang sudah mati sebelum datangnya hari kiamat. Juga disebut alam kubur. Kondisi manusia di alam ini sangat tergantung pada amalnya di dunia. Bagi yang amalnya baik akan merasakan kenikmatan di alam ini, demikian juga bagi yang amalnya buruk, ia akan mendapatkan siksaan di alam ini.

Adapun kejadian-kejadian yang akn dialami manusia di alam kubur antara alain :
1.      Pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir
2.   Setiap manusia yang mati akan diperiksa amalnya oleh Malaikat Munkar dan Nakir mengenai keimanan dan amal perbuatannnya.
3.   Nikmat dan siksa kubur
4.   Setelah manusia diperisa tentang amal perbuatannya di dunia maka bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan beramal sleh akan mendapatkan nikmat yang besar di kubur, Sebaliknya orang yang selalu berbuat keburukan ia akan dihantui kecemasan tentang kehicupannya yang akan datangkarena di alam kubur mereka telah mencicipi tentang siksa di neraka kelak. Rasulullah SAW bersabda :
“Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a katanya : Rasulullah SAW bersabda: Apabila seseorang meninggal dunia, kepadanya akan diperlihatkan tempatnya setiap pagi dan petang, sekiranya dia ahli surga, akan diperlihatkan kepdanya surga. Sekiranya dia dari kalangan ahli neraka, akan diperlihatkan kepadanya neraka. Diberi tahu kepadanya : Inilah tempatmu sehingga kamu dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat.”(HR. Bukhari Muslim)


  1. Yaumul Ba’as (Hari Kebangkitan)
Allah SWT telah menggambarkan dalam Al-Qur’an bahwa kiamat itu terjadi pada saat Malaikat Israfil Meniup sasangkala yang pertama, kemudian beberapa waktu kemudian dia akan meniupkan sasangkala itu untuk kedua kalinya. Saat ditiup sasangkala kedua itulah manusia dibangkitkan kembali dari alam kubur. Inilah yang disebut dengan Yaumul Ba’as (hari kebangkitan), Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Surah Yaasin : 51 yang artinya : “Dan ditiuplah sasangkala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka”.(QS. Yaasin : 51)

Manusia dibangkitkan dalam keadaan yang berbeda-beda, sesuai dengan amal perbuatannya ketika berada di dunia. Disinilah akan tampak jelas keadaan manusia tanpa bisa ditutp-tutupi sedikit pun. Allah SWT menjelaskan dalam QS. Az Zalzalah ayat  : 6 yang artinya : “Pada hri itu manusia keluar dari kuburnya daklam keadaan yang bermacam-macam, supaya siperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.”

     Setelah dibangkitkan, seluruh manusia berbondong-bondong menuju Padang Mahsyar. Mereka semua berjalan, orang-orang saleh berjalan dengan menggunakan kakinya, namun orang-orang yang ingkar (kafir) akan berjalan dengan kepalanya (mukanya). Orang-orang yang senantiasa berwudlu tamapak putih bersih dan bersinar wajahnya.
      Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a katanya : seorang lelaki bertanya : Wahai Rasulullah bagaiman orang kafir dibangkitkan di atas muka mereka pada hari kiamat? Rasulullah SAW menjawab : Bukankah Allah SWT yang menjadikannya berjalan dengan dua kakinya semasa di dunia. Jadi, sudah tentu Dia mampu menjadikan mereka berjalan dengan menggunakan muka pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Yaumul Mahsyar
Yaumul Mahsyar adalah hari dikumpulkannya manusia sejak Nabi Adam a.s sampai manusia di akhir zaman. Mahsyar adalah tempat yang sangat luas, yaitu tempat berkumpulnya semua manusia untuk menerima keputusan dari Allah SWT setelah dihitung semua amal mereka semasa hidup di dunia. Allah SWT berfirman: “Dan kami kumpulkan mereka, maka kami tidak meninggalkan mereka seorang pun”. (QS. Al Kahfi : 47)

Di Padang Mahsyar inilah manusia mengalami masa yang sangat sulit dan susah, tidak ada yang dapat menolong keculai hanya pertolongan dari Allah bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Padang Mahsyar merupakan tempat penantian yang penuh harapan akan pertolongan Allah.
Gambaran mengenai Padang Mahsyar dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya : “Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya : Rasulullah SAW bersabda : Pada hari kiamat manusia akan dikumpulkan  ditanah putih bersih seperti roti yang lembut, tidak apa-apa untuk seseorang itu berlindung”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Di Padang Mahsyar inilah Allah SWT akan mengadili seluruh manusia tanpa kecuali dengan seadil-adilnya, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : “Dqan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.”(QS. Az Zumar : 69).

4.      Yaumul Mizan atau Yaumul Hisab
Mizan artinya timbangan, dan hisab artinya perhitungan. Jadi, Yaumul Mizan adalah saat ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk manusia untuk menerima keadilan dan balasannya masing-masing. Yumul Mizan ini juga disebut Yaumul Hisab, maksudnya hari saat diperhitungkannya seluruh amal manusia, baik amal yang baik maupun amal yang amal yang buruk akan mendapatkan balasannya masing-masing atas keadilan dari Allah SWT. Firman Allah SWT. yang artinya : “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”(Q.S. Al-Anbiya: 47)

Allah juga berfirman dalam QS. Al Qari’ah 6 – 11 yang artinya : “Dan adapun orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.”

Pada perhitungan ini, yang akan dihitung pertama kali adalah salat fardu, bila seseorang rajin dan tidak pernah meninggalkannya, bahkan menambahnya dengan salat-salat sunah, maka akan merasa bahagia dan senang saat perhitungan amal tersebut.
Rasulullah SAW bersabda : “Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dari semua amalnya adalah salatnya, jika salatnya baik maka dia merasa senang dan beruntung dan bila salatnya jelek maka dia akan bersedih dan merasa  rugi. Jika terdapat sedikit kekurangan dalam salat fardunya maka Allah SWT berkata pada malaikat : lihatlah salat sunah dari hamba-Ku ini, maka salat sunahnya itu akan menyempurnakan salat fardunya.”(HR Tirmizi)

5.        Hikmah Mempelajari Hari Akhir
Dengan mengetahui tentang hari akhir, maka kita akan mendapat banyak sekali hikmah dan manfaat, antara lain:
1.      Dalam menjalani hidup akan lebih yakin dan optimis untuk melakukan hal-hal yang terbaik.
2.      Kita akan sering terkondisikan dalam berperilaku, mengingat azab yang akan didapat jika kita melakukan suatu kemungkaran.
3.      Terdorong hatinya untuk selalu beribadah, berzikir dan mengingat Allah.
4.      Terdorong untuk menghindari perbuat yang tercela.
5.      Menumbuhkan rasa senang untuk berperilaku yang baik.
6.      Terdorong untuk selalu minta ampun kepada Allah.
7.      Selalu berhati-hati dan selalu berupaya untuk menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.
8.      Menambah / mempertebal keyakinan kita kepada Allah.


BAB III
KESIMPULAN

Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan meyakini akan adanya kehidupan yang kekal dan abadi setelah kehidupan dunia ini. Bagi orang islam wajib mengimani dan meyakini bahwa  suatu ketika nanti dunia yang kita huni beserta isinya ini akan hancur lebur, yang dikenal dengan hari kiamat. Setelah itu manusia akan di bangkitkan lagi dari alam kuburnya untuk menerima kebenaran yang sesungguhnya, yakni manusia akan mempertanggungjawabkan semua yang diperbuat selama hidup dunia.
Iman kepada hari akhir dan tanda-tandanya termasuk percaya pada alam ghaib yang tidak dapat dijangkau oleh rasio dan tidak dapat dijangkau oleh rasio dan tidak ada jalan lain untuk mengetahuinya kecuali melalui wahyu.
Mengimani tanda-tanda hari kiamat merupakan keimanan kepada perkara ghaib yang tidak sempurna iman seorang muslim kecuali dengan mengimaninya. Mengimani tanda-tanda hari kiamat termasuk dalam bingkai iman kepada hari akhir.
Kedatangan hari kiamat itu hanya Allah yang tahu dan tidak ada satupun makhluk yang mengetahuinya, baik malaikat yang dekat kepada Allah maupun nabi utusan-Nya. Munculnya tanda-tanda hari kiamat merupakan petunjuk hancurnya alam semesta ini yang sekarang saat berakhirnya semakin dekat, bagaikan tanda-tanda kematian orang yang mengahadapi sakaratul maut..
Hari kiamat itu tidak terjadi kecuali atas orang-orang yang paling jelek (yakni ketika semua orang telah menjadi manusia yang amat jelek moral dan akidahnya). Kita memohon keselamatan hanya kepada Allah. Dia-lah yang lebih mengetahui segal;a sesuatu.


DAFTAR PUSTAKA

Wabil, Yusuf Al.2007. Yaumul Qiyamah: Tanda-Tanda dan Gambaran Hari Kiamat Berdasarkan Sumber-Sumber yang Otentik. Jakarta: Qisthi Press.
Musthafa Abu An-Nashr As-Silbi. 2011. Shahih: Tanda Tanda Kiamat & Kehidupan Sesudahnya. Jakarta: Pustaka Azzam
Hari akhir dalam “Fi Zhilal al-Qur’an”
Yusuf al-wabil. 2007. Yaumul Qiyamah. Jakarta: Qisthi Press. Hal 63
An-Nihayah 2/322 dan Lisan al-Arab 8/169 dan Qamus al-Muhith, 2/647 karya Tahir Ahmad Aawawi
Amin Muhammad Jamaluddin. 2001. Umur Umat Islam Kedatangan Imama Mahdi dan Munculnya Dajjal. Jakarta: Cendekia sentra Muslim
Al asyqar, Umar Sulaiman Abdullah. 2010. Kiamat Amat Dahsyat. Yogyakarta: Mitra Pustaka
Al Muthairi, Abdul Muhsin. 2013. Buku Pintar Hari Akhir. Jakarta: Zaman





[1] Musthafa Abu An-Nashr As-Silbi. Shahih: Tanda Tanda Kiamat & Kehidupan Sesudahnya.2011. Jakarta: Pustaka Azzam. Hlm 9
[2] Lih. An-Nihayah Fi Gharib Al Hadits. Karya Ibnu Al Atsir(2/422)
[3] Hari akhir dalam “Fi Zhilal al-Qur’an”, hal.20
[4] Lihat dalam Fath al-Bari,(11/396)
[5] Lihat al-Qurthubi dalam al Tadzkirah, hlm 233
[6] Lihat dalam Tafsir Ibnu Katsir (7/217)
[7] Lihat dalam Tafsir Ibnu Katsir, 6/507
[8] Yusuf al-wabil. Yaumul Qiyamah.2007.Jakarta: Qisthi Press. Hal 63
[9] An-Nihayah 2/322 dan Lisan al-Arab 8/169 dan Qamus al-Muhith, 2/647 karya Tahir Ahmad Aawawi
[10] Shahih Bukhori 11/461, shahih Muslim 18/90
[11] Fathul Bari 11/63
[12] HR. Muslim, Ahmad dari ‘Umar bin Khattab dan Ibn ‘Abbas, dalam Ash Shahihah Al Albaani,  nomor 1345
[13] ibid
[14] HR. Bukhori dalam kitab Sahihnya dan dalam ash shahihah Al Albaani, nomor 91
[15] Amin Muhammad Jamaluddin. Umur Umat Islam Kedatangan Imama Mahdi dan Munculnya Dajjal.Hal 16
[16] Shahih Muslim, Kitab az zakat, bab kulli Nau’in Minal Ma’ruf Shadaqah 7:79
[17] Riwayat Bukhari dalam kitab shahihnya dari ‘auf bin Malik. Diriwayatkan juga oleh Ahmad dan Thabrani dari Mu’adz. Dan didalam as Shahihah Al Albaani nomor 1883
[18] Musthafa Abu An-Nashr As-Silbi. Shahih: Tanda Tanda Kiamat & Kehidupan Sesudahnya.2011. Jakarta: Pustaka Azzam. Hlm 181
[19] Ibid.,hlm 182
[20] Hadist shahih riwayat Ahmad dari Ibn ‘Umar. Dimuat oleh Al Albaani dalam kitab Ash shahih, nomer 1683
[21] Musthafa Abu An-Nashr As-Silbi. Shahih: Tanda Tanda Kiamat & Kehidupan Sesudahnya.2011. Jakarta: Pustaka Azzam. Hlm 202
[22] Ibid. hlm 215
[23] (Membebaskan jizyah): maksudnya adalah menggugurkan dari Ahli Kitab. Mereka akan dipaksa masuk Islam karena Nabi Isa AS tidak menerima dari mereka selain Islam.
[24] Yusuf al-Wabil. YAUMUL QIYAMAH: Tanda-tanda dan Gambaran Hari Kiamat Berdasarkan Sumber-sumber yang Otentik. 2007. Jakarta: Qisthi Press. Hlm 326
[25] Ibid. hlm 352
[26] Ibid. hlm 302-303

Tidak ada komentar:

Posting Komentar